GIIAS Surabaya 2025 Dibuka, Industri Otomotif Hadapi Tantangan Daya Beli Melemah

Pameran Otomotif GIIAS Surabaya 2025 Dimulai di Tengah Tantangan Ekonomi

Pameran otomotif GIIAS Surabaya 2025 secara resmi dibuka pada Rabu (27/8) di Grand City Convex, Surabaya. Meski industri otomotif terus berupaya memperluas pasar, gelaran tahun ini digelar di tengah tantangan melemahnya daya beli masyarakat yang turut memengaruhi penjualan kendaraan nasional. Situasi ini menjadikan pameran seperti GIIAS tidak hanya sebagai ajang pamer teknologi baru, tetapi juga menjadi tolok ukur seberapa kuat minat beli masyarakat bertahan di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Angkut, dan Komponen (ILMATE), Setia Diarta, menekankan pentingnya Surabaya sebagai kota strategis dalam peta industri otomotif Indonesia. “Kementerian Perindustrian dengan sepenuh hati mendukung penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2025 dan berharap acara ini dapat memperluas kesuksesan GIIAS Tangerang sebelumnya,” ujarnya saat membuka acara GIIAS 2025.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, menyebut bahwa GIIAS Surabaya telah memasuki penyelenggaraan ke-10 dengan dukungan kuat dari pemerintah pusat maupun daerah. Ia menyoroti hadirnya tujuh merek baru roda empat dan roda dua tahun ini sebagai tanda optimisme industri.

“Kehadiran merek baru menunjukkan potensi pasar Jawa Timur yang besar, meski kita semua sadar tantangan daya beli masih menjadi pekerjaan rumah,” kata Nangoi.

Tahun ini, GIIAS Surabaya menghadirkan 30 merek kendaraan bermotor terdiri dari 21 merek penumpang, delapan merek roda dua, serta satu merek kendaraan komersial. Nama-nama besar seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, Wuling, BYD, hingga Vinfast tampil berdampingan dengan pendatang baru. Tak ketinggalan, 14 merek industri pendukung juga turut memeriahkan pameran.

Meski daya beli tertekan, kehadiran sponsor besar seperti Astra Financial dan PLN Mobile menunjukkan bahwa industri masih melihat potensi jangka panjang. Pameran ini diharapkan bisa menjadi momentum pemulihan sektor otomotif, sekaligus menumbuhkan kembali minat masyarakat terhadap kendaraan baru, baik konvensional maupun listrik.

Pameran akan berlangsung hingga 31 Agustus 2025 dengan tiket seharga Rp 25.000–Rp 50.000, tergantung hari dan kanal pembelian. Berbagai aktivitas dan penawaran spesial disiapkan untuk menarik pengunjung, termasuk demo kendaraan terbaru, diskon khusus, dan promosi menarik dari para peserta pameran.

GIIAS Surabaya 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran mobil, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat hubungan antara pelaku industri dan konsumen. Dengan berbagai inovasi dan penawaran menarik, pameran ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi industri otomotif di Jawa Timur dan sekitarnya.

Selain itu, pameran ini juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan, seperti mobil listrik, yang semakin diminati oleh masyarakat. Kehadiran merek-merek ternama dan baru diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap berbagai jenis kendaraan, termasuk yang berbasis energi terbarukan.

Dengan berbagai elemen yang terlibat, GIIAS Surabaya 2025 mencerminkan komitmen industri otomotif untuk tetap berkembang, meskipun menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat. Pameran ini diharapkan mampu menjadi titik awal untuk pemulihan sektor otomotif di Indonesia.

0/Post a Comment/Comments